JAKARTA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan Majelis Taklim Nurul Mustofa Pimpinan Habib Hasan bin Ja’far menggelar dzikir akbar yang bertajuk Senandung Sholawat dan Dzikir Nasional, serta Do’a untuk Keselamatan Bangsa.
Ketua Umum MUI DKI Jakarta KH Munahar Muchtar mengatakan kegiatan ini mengambil tema “Meningkatkan Peran Ulama Untuk Memperkuat Ukhuwah Umat Dalam Bingkai NKRI”.
“Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 21 Februari 2019 H bertepatan dengan tanggal 16 Jumadil Awwal 1440 H di Monumen Nasional Jakarta Pusat,” kata Kyai Munahar.
Kegiatan ini akan diikuti oleh 50.000 Ulama, Umaro dan Jamaah Umat Islam di wilayah DKI Jakarta.
Kyai Munahar menjelaskan, Senandung Sholawat dan Dzikir, adalah sarana yang paling ampuh untuk membebaskan manusia dari egosentris, karena esensinya dzikir adalah bagaimana mejadikan manusia semakin sadar akan hakikat kemanusiaan, dan di kegiatan ini akan timbul satu pengalaman rohani yang menyadarkan umat untuk menghargai pentingnya rasa persatuan dan kesatuan.
Pesantren sebagai basis penyebaran tarikat ternyata berhasil melahirkan kesadaran nasionalisme yang tinggi. Sikap nasionalisme ini tentu tidak terbentuk begitu saja tanpa adanya suri tauladan dari para mursyid dan guru tarekat, tetapi juga dibentuk oleh lingkungan pendidikan sebagaimana lingkungan di pesantren.
“Bukan saja ketika saat berhadapan dengan penjajah tapi sikap itu juga tertuang dalam pendeklarasian pentingnya menjaga NKRI sebagai sebuah sunnatullah yang harus dibela keberadaannya dari segala bentuk tindakan distruktif yang mengancam terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” kata Mantan Ketua MUI Kota Jakarta Barat ini.
Akan tetapi mengingat kondisi perkembangan zaman yang terus berubah dengan masuknya barbagai aliran Islam ke Indonesia maka perlu dilakukan upaya-upaya yang lebih sinergis
Para Ulama masa lalu, telah membuktikan betapa besarnya kecintaannya kepada negara dan tanah air, berbagai penjajahan baik secara fisik maupun mental telah dijalaninya.
Bahkan KH, Wahab Hasbullah (Pendiri NU) telah menciptakan sebuah lagu perjuangan yang hingga kini terus digelorakan oleh seluruh santri dipersada ini.
Lagu ini ialah Subbanul Wathon, satu lagu perjuangan yang menggambarkan bagaimana santri berdaulat untuk membela tanah airnya yang dicintai.
Kyai Munahar pun menegaskan jika kegiatan yang digagas oleh MUI DKI Jakarta ini murni untuk menjalin ukhuwah dan tidak sama sekali bermuatan politis.
“Hal ini perlu ditegaskan agar tidak menjadi polemik nantinya,” tegas Kyai Munahar.
Berikut Rundown Acara Senandung Sholawat dan Dzikir Nasional, serta Do’a untuk Keselamatan Bangsa
– 16.00 : Jamaah Mendatangi Monumen Nasional
– 18.00-18.30 : Sholat Maghrib Berjamaah
– 18.30-19.30 : Senandung Dzikir
– 19.30-20.00 : Sholat Isya’ Berjamaan
– 20.00-20.30 : Senandung Sholawat Nabi
– 20.30-20.40 : Sambutan Ketua Umum MUI Provinsi DKI Jakarta
– 20.40-21.00 : Sambutan Gubernur Provinsi DKI Jakarta
– 20.00-22.00 : Ceramah Agama Tabligh Akbar