No Result
View All Result
  • Login
Majelis Ulama Indonesia
Majelis Ulama Indonesia | Jakarta Timur
Jakarta Timur
  • Beranda
  • Profil
    • Pimpinan MUI
    • Sejarah MUI
    • Bidang-bidang
    • Data Anggota
  • Berita
  • Fatwa
  • Tentang
Majelis Ulama Indonesia | Jakarta Timur
  • Beranda
  • Profil
    • Pimpinan MUI
    • Sejarah MUI
    • Bidang-bidang
    • Data Anggota
  • Berita
  • Fatwa
  • Tentang
No Result
View All Result
Majelis Ulama Indonesia | Jakarta Timur
No Result
View All Result
Home Tokoh Islam

Muallim Rasyid Kampung Mangga: Ahli Tajwid dari Betawi

by mui-admin
February 24, 2021
Muallim Rasyid Kampung Mangga: Ahli Tajwid dari Betawi
342
SHARES
2.6k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Nama lengkapnya adalah KH. Abdul Rasyid Ramli, lahir dari pada tahun 1922 di Kampung Mangga, Tanjung Priok dari keluarga sederhana.  Ayahnya bernama H. Ramli bin H. Sa`inan dan ibunya bernama Hj. Jahariah binti H. Jahari (dikenal dengan nama Guru Ja`ang).  Ayahnya pernah bermukim di kota Makkah, Arab Saudi selama tiga tahun untuk mengaji dan sekembalinya ke tanah air, ia menikah dan pasangan ini menjadi guru mengaji di kampungnya.
Di masa kecil, orang tuanya menyerahkan Rasyid “kecil” kepada Tuan Guru Nausin untuk mengaji sampai usia baligh. Selesai mengaji dari Tuan Guru Nausin, ia melanjutkan mengaji sekaligus mondok di Madrasah Islam Wal Ihsan yang dipimpin dan diasuh oleh KH. Abdul Salam bin H. Hasni yang dikenal oleh masyarakat Betawi dengan nama panggilan Guru Salam Rawa Bangke (kini Rawa Bunga), Jatinegara selama 6 tahun.
Selesai mondok di Rawa Bangke, Mu`allim Rasyid meneruskan perjalanan ngajinya di Musholla Bapak Ni`ung, Sindang, Tanjung Priok dengan pengajarnya Guru Abdul Madjid Tanah Abang, Kyai Usman Perak dan Mu`allim Thabrani Paseban. Mu`allim Rasyid juga mengaji kepada Mu`allim Arfan Baroja Pekojan, al-Habib Ali Bin Abdurrahman al-Habsyi Kwitang, KH. Abdullah Syafi`i, KH. Zahruddin Ustman, KH. Hasbiallah Klender,  KH. Noer Alie Bekasi dan Guru Manshur Jembatan Lima.
Pada saat ia mengaji di Guru Manshur Jembatan Lima terjadi peristiwa bersejarah yang menjadikannya saksi hidup dan peristiwa ini sering dijadikannya bahan cerita saat berbincang-bincang dengan para kyai dan ustadz, seperti kepada KH. Saefuddin Amsir. Yaitu, berkunjungnya hadratus syeikh KH. Hasyim Asy`ari, pendiri dan tokoh NU, ke kediaman Guru Manshur Jembatan Lima untuk berkonsultasi karena beliau berniat untuk meninggalkan NU.  Guru Manshur kemudian memberikan saran agar KH. Hasyim Asy`ari tidak meninggalkan NU.
Pada masa tuanya sampai  ia sakit pun, ia masih terus mengaji dengan: al-Habib Syekh Al-Jufri Al-Fudhola, di Jalan Dobo, Jakarta Utara, Mu`allim KH. Syafi`i Hadzami di Kebon Nanas yang kemudian berpindah tempat di Kali Malang Jakarta Timur, al-Habib Ali Bin Abdurrahman As-Segaf di Majelis Ta`lim Al-`Afaf, Tebet, Jakarta Selatan.
Selain mencintai ilmu, Mu`allim Rasyid pun peduli akan pendidikan untuk generasi penerus. Di saat mudanya, ia mulai membuka madrasah yang diberi nama sama dengan yang dimiliki oleh Guru Salam, yaitu Madarasah Islam Wal Ihsan. Ia juga membimbing dan mengasuh majelis ta`lim-majelis ta`lim untuk kaum ibu dan bapak yang semuanya berjumlah 20 buah dan tersebar di wilayah Tanjung Priok. Kemudian, ia mewakafkan tanahnya seluas 5000 M2 untuk pendidikan formal dengan badan hukum yayasan yang bernama Yayasan Ar-Rasyidiyyah yang resmi berdiri pada tahun 1976 di daerah Kampung Mangga, Tugu Selatan, Jakarta Utara. Pada saat ini,  Yayasan Ar-Rasyidiyyah telah menyelenggarakan TK Islam, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah,  Madrasah Diniyah dan Majelis Ta`lim yang digelar setiap malam Ahad dibawah bimbingan KH. Fachrurrozi Ishaq dan KH. Drs. Saifuddin Amsir.
Selain berkarya di bidang pendidikan, ia juga seorang penulis yang produktif dalam bidang Ilmu Tajwid dan  tulisan-tulisan khutbah yang semuanya di dalam bahasa Arab Melayu. Kini, tulisan-tulisannya yang berupa manuskrip yang berjumlah 30 (tiga puluh) buah tersimpan di Jakarta Islamic Centre (JIC), sebagian lagi masih berada di tangan ahli waris. Ia wafat di kediamannya di Kampung Mangga, Tugu Selatan, Jakarta Utara  pada hari Sabtu jam 21.05 WIB, tanggal 5 Safar 1427H atau bertepatan dengan tanggal 4 Maret 2006 di usia 84 tahun  dengan meninggalkan seorang istri, 6 orang anak, 16 cucu dan 3 cicit. Kini, perjuangan beliau diteruskan oleh putranya, KH. Achmad Habibi HR, yang sekaligus salah seorang murid Betawinya. ***

Share137Tweet86Share34
Previous Post

Muallim Thabrani Paseban

Next Post

7 Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Berkurban

Next Post
7 Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Berkurban

7 Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Berkurban

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

Categories

  • Artikel (10)
  • Berita (17)
  • Fatwa (4)
  • Opini (4)
  • Tokoh Islam (11)

Recent.

Progres Pembangunan Kantor Majelis Ulama Indonesia Kota Jakarta Timur

Progres Pembangunan Kantor Majelis Ulama Indonesia Kota Jakarta Timur

June 5, 2023
Peranan MUI Dalam Mendorong Terlaksananya Pemilu Damai dan Persatuan Umat di Jakarta

Peranan MUI Dalam Mendorong Terlaksananya Pemilu Damai dan Persatuan Umat di Jakarta

June 3, 2023
Ketua Umum MUI Jakarta Timur: Kader Ulama harus Kuat Keilmuan Agama dan Melek Digital

Ketua Umum MUI Jakarta Timur: Kader Ulama harus Kuat Keilmuan Agama dan Melek Digital

June 3, 2023

Official Website Majelis Ulama Indonesia Jakarta Timur

© 2021 Majelis Ulama Indonesia Jakarta Timur | Khadimul Ummah Wa Ishlahul Ummah

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Profil
    • Pimpinan MUI
    • Sejarah MUI
    • Bidang-bidang
    • Data Anggota
  • Berita
  • Fatwa
  • Tentang

© 2021 Majelis Ulama Indonesia Jakarta Timur | Khadimul Ummah Wa Ishlahul Ummah

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tanya MUI
MUI Jakarta Timur
Silahkan Kirimkan Pesan Anda Melalui WhatsApp
MUI Jaktim
Admin