K.H. Asirun lahir pada tahun 1930 di Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat dari pasangan H. Selong dan Hj. Asiyah. Ia hanya punya seorang adik yang bernama H. Yasin. Ia pertama kali mengaji kepada bapaknya, H. Selong pada usia yang masih kanak-kanak. Kemudian mengaji Arrud kepada KH. Muhammad Najihun dari Duri Kosambi, murid Guru Madjid Pekojan. Lalu mengaji tafsir Al-Qur`an kepada KH. Usman Perak; mengaji Al-Qur`an kepada KH. Bunyamin Gondrong, Kampung Petir; mengaji Al-Qur`an kepada Mu`allim Nasir, Jembatan Lima; dan mengaji Al-Qur`an kepada Ustadz Romli Kebon Kacang, Jakarta Pusat.
Setelah mendapatkan cukup ilmu, ia kemudian mengajar di beberapa majelis taklim dari kampung ke kampung. Yang ia ajarkan adalah Al-Qur`an, ilmu tajwid, akidah, dan fiqih. Selain mengajar, ia bekerja sebagai petani dan pekebun. Ia menikah dengan Hj. Marfu`ah dan dikaruniai 7 orang anak: 4 laki-laki dan 3 perempuan, yang semuanya menjadi ulama, ustadz dan ustadzah, yaitu: KH. Ma`ruf Asirun, KH. Mahfudz Asirun, KH. Zamasysyarif, Hj. Asmainah, KH. Masrifah, dan Hj. Halimah. Kiprah keulamaannya kini diteruskan oleh anak-anaknya, terutama oleh anak keduanya, KH. Mahfudz Asirun yang merupakan pendiri dan pimpinan Pondok Pesantren Al-Itqon, Duri Kosambi, Jakarta Barat. KH. Asirun wafat pada tanggal 15 Januari 2010. ***
(Rakhmad Zailani Kiki, sumber: Genealogi Intelektual Ulama Betawi, Jakarta Islamic Centre, 2011)