MUI Jakarta Timur, Jakarta – Kekhawatiran akan terjadinya konflik antar umat Islam dalam pelaksanaan Pemilu 2024 menjadi perhatian besar Majelis Ulama Indonesia Kota Administratif Jakarta Timur. Apalagi umat Islam yang merupakan mayoritas akan menjadi target semua kontestan untuk menjadi vooters dan tim kampanye. Strategi merebut suara umat Islam akan dilakukan segala cara oleh para kontestan. Bahkan bisa saja terjadi akan muncul isu-isu yang merugikan umat Islam.

Ketua Umum MUI Jakarta Timur,. Dr. KH Didi Supandi., Lc. MA berharap dari muzakarah session pertama Sabtu, 28/5/2023 yang mengambil tema Peranan MUI dalam mendorong terlaksananya Pemilu Damai di Jakarta, para ulama harus memiliki kesamaan sikap untuk menjadi penengah dari segala potensi konflik yang dikhawatirkan akan terjadi.
“Ulama mulai sekarang harus peka akan isu-isu yang berpotensi memecah belah umat Islam, dan sedapat mungkin memiliki strategi indah agar dapat meredam potensi konflik” harap Kyai Didi. Ulama jangan justru menjadi pusat konflik karena hal itu tidak sesuai dengan ajaran Islam, tambahnya.

Sementara itu pembicara Pertama, Ketua Bidang Hukum dan Perundang-Undangan MUI Jakarta Timur, Dr. Marjan Miharja., SH. MA menyatakan pemilu akan berlangsung damai jika pelaksana pemilu dan kontestan menjalankan tata tertib sesuai dengan undang-undang.
“Masalahnya terkadang untuk memenangkan kontestasi pemilu ada upaya-upaya yang bertentangan dengan undang-undang atau mencari celah dari kelemahan undang-undang dan ini bahaya karena akan mengundang konflik, ujar Dr. Marjan. Karena itu ia menyarankan agar ulama, kyai, dan tokoh agama pun harus mampu menjadi pengawas yang obyektif agar pemilu dapat berlangsung damai.
Ketua Bidang Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI Jakarta Timur, Dr. KH Muslikhun Ikhsan, yang menjadi pembicara ke-2 dalam muzakarah session 1 ini sepakat jika Ulama harus menjadi tauladan masyarakat untuk menciptakan situasi damai tidak hanya waktu Pemilu saja. Apalagi di saat sekarang dimana kontestan sudah mulai bergerilya ke tengah umat Islam untuk merebut simpati.
“diakui memamg sulit bagi ulama di situasi pemilu, karena sebagai pemilih, ulama juga punya pilihan politik tapi hal itu harus benar-benar ditekan dan jangan terpancing dengan provokasi pihak-pihak yang ingin umat Islam tercerai berai”, ujar Kyai Muslikhun.

Halal Bihalal dan Seminar Mudzakarah Pengurus MUI Kota Administrasi Jakarta Timur Tahun 2023/1444H.
“Peranan MUI Dalam Mendorong Terlaksananya Pemilu Damai dan Persatuan Umat di
Jakarta”